Selasa, 10 September 2019

Artikel Produk Kreativitas Kewirausahaan


PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN KREATIF INOVATIF DALAM DUNIA PENDIDIKAN 

Dalam segala hal yang kita kerjakan kita dituntut untuk memiliki kreatifitas dan inovasi sendiri mulai mengerjakan hal mudah seperti memasak sampai hal yang bisa dikatakan rumit seperti memimpin sebuah negara,semua masalah itu memerlukan kecerdasan dan kreatifitas berfikir. Seiring berkembangnya zaman yang didukung oleh teknologi-teknologi canggih dapat membantu kita meningkatkan daya kreatifitas kita. Selain kreatifitas yang harus dimiliki kita juga harus memiliki inovasi karena dari inovasi lah semua jalan kehidupan terbuka.Inovasi merupakan hal yang mungkin bisa dibilang sebagai pencetus kreatifitas. Seperti dalam menjalankan perusahaan yang berbasis di bidang IT inovasi dan kreatifitas adalah kunci utama yang harus menjadi prioritas.

Kreatifitas dan inovasi dapat juga kita dapatkan dari pengalaman.Karena menemukan kreatifitas dan inovasi diperlukan pembelajaran terlebih dahulu.Mungkin kita perlu menjadi seorang yang salah dulu untuk menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. kreatifitas dan inovasi juga dapat kita dapatkan dari bertukar informasi mungkin jika banyak informasi yang kita dapatkan maka makin banyak jalan yang kita miliki,yang dimana jalan itu adalah sesuatu hal yang disebut kreatifitas.
Mencoba hal-hal baru, jangan khawatir gagal, karena apa yang terjadi adalah, kita mungkin dihantarkan ke sesuatu yang baru.” Bukankah mereka asalnya tidak mengetahui caranya memainkan alat musik lainnya,namun karena adanya bertukar informasi terciptalah sesuatu yang baru dan itu disebut kreatifitas.
Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Yang kemudian menjadi masalah adalah bahwa hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum tentu ada atau hadir di benak kita.  Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Agar seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar inilah yang membangun pikiran dan kemudian menentukan model berpikir seseorang.  Menurut Morris (1990), bahan-bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan konsep-konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut kemudian ditransformulasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam bentuk lainnya.
Yang dimaksud dengan kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru. Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Anda harus mengetahui bahwa kreativitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan seseorang dalam bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga dapat mempengaruhi kreativitas. Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena adanya perubahan lingkungan.
Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru ini :
a.   Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat  hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b.    Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Conny Semiawan (1984).
Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan memiliki konsekuensi di masa depan. Oleh karena itulah, kita memerlukan pemikiran yang kreatif yang membantu untuk melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan alternatif tindakan. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Seorang wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan perusahaanya harus selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Seorang wirausahawan yang kreatif dan inovatif akan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang. Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan produk-produk yang baru untuk kemajuan usahanya.
Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud apa saja, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan sebuah produk baru lagi.
Stategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan
            Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang bersifat kewirausahaan (entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku manajemen pendidikan karangan Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi kewirausahaan mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah merumuskan visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang bersifat entrepreneurial.
Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga memperoleh dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan program-program yang harus diemban dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi ini berarti menumbuh-suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif. Karena itu, setiap kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda inovasi ini menjadi alat spesifik dan utama dalam strategi mewirausahakan suatu sekolah.

      Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu atau kriteria mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang pendidikan di sekolah dari semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua unsur pokok yang dapat dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama unsure internal institusi sekolah dan kedua unsur eksternal  sekolah itu. Unsur-unsur internal institusi sekolah yang dapat dikaji,  meliputi:

1.Pembelajaran yang dialami peserta didik

2.Pengembangan kurikulum/ program pendidikan

3.Kompetensi professional guru dan pengembangan system pengajaran

4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu sendiri.

Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
1.       Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2.      Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi sebagai contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari kedua unsure sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
         Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi. Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah serta profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan penstrukturan iklim kewirausahaan berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk implementasi proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system manajemannya.
  Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola manajemen itu sendiri. Kemampuan menjabarkan kebijakan pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan transfomasional dan visioner, kemampuan mengelola perubahan dan kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja yang menguntungkan, merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses internal organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk, proses dan teknologi. Ketiganya diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang. Menyangkut pengembangan produk, proses organisasional atau pengelolaan sekolah itu haruslah berorientasi pada perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung dalam penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis dan menyenangkan. Sedangkan menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan sekolah itu menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis, efsien dengan penggunaan sarana dan peralatan (teknologi) yang makin canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses dan teknologi seperti pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk. Dengan demikian maksud utama pengembangan strategi manajemen sekolah yang mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan bermutu, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh tingkat kesejahteraan dan keuntungan finansial yang mencukupi.
Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia pendidikan
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang diminati di bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis, komunitas pergurua tinggi dan sekolah-sekolah umum baik di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur lembaga-lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para entrepreneur  yang mampu menjawab  tantangan dan memanfaatkan peluang di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk wilayah asia pasifik dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini, manusia mempunyai kemampuan menegerial  dan entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri sendiri, manusia yang berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan. entrepreneur  adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan datang, orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor 4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti oleh depdiknas dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa. Program ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas terhadap masih tingginya tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi, serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui departemen koperasi dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program ini merupakan gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada siswa–siswa kita khususnya dan masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan kewirausahaan  populer karena 5 alasan yaitu:
·         Pembuatan rencana usaha  mengarahkan mahasiswa menggabungkan akutansi, ekonomi, keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan pengalaman pendidikan yang terpadu dan memperkaya
·         Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh lulusan atau untuk memperkuat prospek penerimaa kerja  dan keberhasilan lulusan di pasar tenaga kerja
·         Pendidikan kewirausahaan dapat mempromosikan  transfer teknologi dari perguruan tinggi ke pasar melalui pengembangan rencana usaha yang bebasis teknologi
·         Pendidikan kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas bisnis dan komunitas perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan dipandang oleh pemimpin usaha sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi, dan mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta menyediakan tempat untuk magang
·         Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan kewirausahaan berada di luar batas  disiplin ilmu yang tradisional, maka memungkin kan untuk malakukan percobaan–percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam usaha untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya berpendidikan dan berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual Quotion), namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual Qoution). Perguruan tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa, membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.
Stategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan
            Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang bersifat kewirausahaan (entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku manajemen pendidikan karangan Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi kewirausahaan mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah merumuskan visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang bersifat entrepreneurial.
Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga memperoleh dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan program-program yang harus diemban dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi ini berarti menumbuh-suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif. Karena itu, setiap kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda inovasi ini menjadi alat spesifik dan utama dalam strategi mewirausahakan suatu sekolah.

      Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu atau kriteria mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang pendidikan di sekolah dari semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua unsur pokok yang dapat dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama unsure internal institusi sekolah dan kedua unsur eksternal  sekolah itu. Unsur-unsur internal institusi sekolah yang dapat dikaji,  meliputi:

1.Pembelajaran yang dialami peserta didik

2.Pengembangan kurikulum/ program pendidikan

3.Kompetensi professional guru dan pengembangan system pengajaran

4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu sendiri.

Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
1.       Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2.      Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi sebagai contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari kedua unsure sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
         Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi. Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah serta profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan penstrukturan iklim kewirausahaan berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk implementasi proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system manajemannya.
  Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola manajemen itu sendiri. Kemampuan menjabarkan kebijakan pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan transfomasional dan visioner, kemampuan mengelola perubahan dan kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja yang menguntungkan, merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses internal organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk, proses dan teknologi. Ketiganya diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang. Menyangkut pengembangan produk, proses organisasional atau pengelolaan sekolah itu haruslah berorientasi pada perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung dalam penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis dan menyenangkan. Sedangkan menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan sekolah itu menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis, efsien dengan penggunaan sarana dan peralatan (teknologi) yang makin canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses dan teknologi seperti pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk. Dengan demikian maksud utama pengembangan strategi manajemen sekolah yang mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan bermutu, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh tingkat kesejahteraan dan keuntungan finansial yang mencukupi.
Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia pendidikan
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang diminati di bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis, komunitas pergurua tinggi dan sekolah-sekolah umum baik di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur lembaga-lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para entrepreneur  yang mampu menjawab  tantangan dan memanfaatkan peluang di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk wilayah asia pasifik dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini, manusia mempunyai kemampuan menegerial  dan entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri sendiri, manusia yang berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan. entrepreneur  adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan datang, orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor 4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti oleh depdiknas dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa. Program ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas terhadap masih tingginya tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi, serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui departemen koperasi dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program ini merupakan gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada siswa–siswa kita khususnya dan masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan kewirausahaan  populer karena 5 alasan yaitu:
·         Pembuatan rencana usaha  mengarahkan mahasiswa menggabungkan akutansi, ekonomi, keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan pengalaman pendidikan yang terpadu dan memperkaya
·         Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh lulusan atau untuk memperkuat prospek penerimaa kerja  dan keberhasilan lulusan di pasar tenaga kerja
·         Pendidikan kewirausahaan dapat mempromosikan  transfer teknologi dari perguruan tinggi ke pasar melalui pengembangan rencana usaha yang bebasis teknologi
·         Pendidikan kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas bisnis dan komunitas perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan dipandang oleh pemimpin usaha sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi, dan mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta menyediakan tempat untuk magang
·         Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan kewirausahaan berada di luar batas  disiplin ilmu yang tradisional, maka memungkin kan untuk malakukan percobaan–percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam usaha untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya berpendidikan dan berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual Quotion), namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual Qoution). Perguruan tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa, membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.

Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut, banyak perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang berskala kecil mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian terhadap tujuan strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan itu sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian kinnerja pemasaran.
A. KREATIVITAS
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175)  berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.
B. INOVASI
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan  atau meledak.
Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Menurut Stephen Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Van de Ven, Andrew H mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.

C. KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.
Menurut Ahmand Sanusi, Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
Menurut Zimmerer, 1996. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
Soeharto Prawiro ,mendefenisikan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)..
Selain itu, Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Soeparman Spemahamidjaja mengemukakanKewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Dan yang terakhir, Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri menurut S. Wijandi,
KREATIVITAS WIRAUSAHA
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha. Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada dengan  pendapat di atas, menurut Suryana, enterpreneur atau wirausaha adalah  seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi.
Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :
1.         Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

2.         Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.

B. INOVASI WIRAUSAHA

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing)[4][2] inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.
1.      Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
2.      Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
3.      Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4.      Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.

C. CARA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN INOVASI
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas. Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986).
1.      Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat hubungan antara kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.

2.      Mengembangkan perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang kita pegang dan lain-lain.

3.      Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak.

4.      Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya. Contoh : banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat terhadap sesuatu orang ataupun ide-ide.

Ciri-cirinya Kreativitas
  1. Selalu bertanya, “ Apakah ada cara yang baik? “.
  2. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin.
  3. Berefleksi/ merenung, berfikir dalam.
  4. Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perpektif yang berbeda.

  1. Menyadari kemungkinana benyak jawaban dari pada satu jawaban yang benar.
  2. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses.
  3. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samara terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi.
  4. Memiliki kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perfektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya pada kebutuahan untuk berubah.

Pengertian Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda  bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu  yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).

Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)

Pengertian Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi  yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi  kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi  atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.

Istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur, yang dapat diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya tenaga penggerak tujuan, siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat  dan  mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki  kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Proses Kreatif
  1. Persiapan
Langkah ini mencangkup mempersiapkan akal untuk siap berfikir kreatif, Pelatihan formal, pelatihan saat kerja, pengalaman bekerja dan mengambil peluang belajar lainnya. Pelatihan ini memberikan dasar cara membangun kreatifitas dan inovasi.

  1. Investigasi
Di langkah ini diharapkan mengembangkan pemahaman kuat atas masalah, situasi atau keputusan yang ada.
  1. Transformasi
Berarti harus memandang persamaan dan perbedaan yang ada pada informasi yang dikumpulkan.
  1. Inkubasi
Alam bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksi informasi yang dikumpulkan.

  1. Iluminasi
Fase dalam proses kreatif ini terjadi selama fase inkubasi ketika terobosan spontan menyebabkan “bola lampu menyala”.
  1. Verifikasi
Bagi wirausahawan, memvalidasi ide memastikan akurasi dan manfaatnya,  dijalankan dengan melakukan percobaan, menjalankan simulasi, menguji pemasaran produk atau jasa, menetapkan program pemandu dalam skala kecil, membuat prototype dan banyak kegiatan lainnya yang dirancang untuk memverifikasi bahwa ide baru tersebut bisa diterapkan dengan berhasil dan praktis.
  1. Implementasi
Focus dari langkah ini adalah untuk mengubah ide menjadi kenyataan.


Meningkatkan Kreativitas Dalam Organisasi

Kreativitas tidak begitu saja terjadi dalam organisasi wirausahawan harus membuat lingkungan yang dapat menyuburkan kreativitas bagi dirinya sendiri maupun bagi karyawanny. Ide baru merupakan kreasi yang mudah dihancurkan,tetapi lingkungan organisasi yang tepat dapat mendorong orang untuk mengembangkan dan mengolahnya.

  1. Masukkan kreativitas sebagai nilai inti perusahaan
Para wirausahawan memiliki tanggung jawab untuk membentuk budaya inovatif dalam perusahaaan mereka dan membuat nuansa kreatif dalam perusahaan yang dimulai dengan misi perusahaan.
  1. Merangkul keragaman
Salah satu cara terbaik untuk menggali budaya kreativitas adalah dengan mempekerjakan berbagai macam angkatan kerja.

  1. Mengharapkan kreativitasi
Karyawan cenderung untuk bangkit atau surut sesuai dengan tinggi rendahnya harapan wirausahawan terhadap karyawan tersebut.
  1. Mengharapkan dan memberi ruang pada kegagalan
Ide-ide kreatif akan menghasilkan kegagalan dan kesuksesan.
  1. Mendorong rasa ingin tahu.
Wirausahawan dan karyawan harus selalu mengajukan pertanyaan.
  1. Melakukan perubahan tata ruangan secara periodic.
Lingkungan fisik tempat orang bekerja mempengaruhi tingkat kreativitasnya.

  1. Memandang masalah sebagai tantangan
Setiap masalah menawarkan peluang untuk inovasi.
  1. Memberikan pelatihan kreativitas
Hampir setiap orang memiliki kapasitas untuk menjadi kreatif, tetapi mengembangkan kapasitas tersebut memerlukan pelatihan.
  1. Memberikan dukungan
Para wirausahawan harus memberikan alat dan sumber daya yang diperlukan oleh karyawannya agar bisa menjadi kreatif.

  1. Mengembangkan prosedur untuk menangkap ide-ide
Para pekerja dalam setiap organisasi bisa memunculkan ide kreatif.
  1. Berbicara dengan pelanggan
Perusahaan yang inovatif akan meluangkan waktu untuk mendapatkan umpan balik mengenai cara pelanggan tersebut menggunakan produk atau jasa perusahaan, atau mendapatkan ide-ide baru.

  1. Mencari tahu kegunaan produk atau jasa perusahaan
Memfokuskan diri pada penggunaan “tradisional” produk atau jasa perusahaan, akan membatasi kreativitas dan juga penjualan perusahaan.
  1. Memberi penghargaan terhadap kreativitas
Wirausahawan dapat mendorong kreativitas dengan cara memberikan penghargaan ketika kreativitas muncul.


Jenis – jenis inovasi
  1. Jenis inovasi terobosan
Dasar inovasi lebih lanjut dalam suatu bidang, inovasi tersebut harus sedapat mungkin dilindungi oleh paten yang kuat,rahasia perdagangan dan hak cipta. Inovasi terobosan meliputi berbagai seperti penisilin, mesin uap, computer, pesawat terbang, mobil, internet, dan nanotektologi.

  1. Jenis inovasi tenologi
Munculnya lebih sering bila dibandingkan dengan inovasi terobosan dan pada umumnya tidak berada tingkat yang sama dengan penemuan ilmiah dan kemajuan. Meski demikian, inovasi-inovasi yang sangat berati, karena inovasi tersebut benar-benar menawarkan kemajuan di area produk atau pasar.

  1. Jenis inovasi biasa
Merupakan inovasi yang paling sering muncul. Inovasi yang jumlahnya lebih banyak ini biasanya mengembangkan inovasi teknologi menjadi produk atau jasa yang lebih baik atau inovasi yang memiliki daya tarik pasar yang berbeda biasanya lebih baik. Inovasi ini berasal dari analisis dan daya tarik pasar, bukannya dorongan teknologi. Dengan perkataan lain, pasar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap inovasi ( daya tarik pasar ) bila dibandingkan dengan teknologi ( dorongan teknologi )

Sumber Artikel :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar