PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN
KREATIF INOVATIF DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Dalam
segala hal yang kita kerjakan kita dituntut untuk memiliki kreatifitas dan
inovasi sendiri mulai mengerjakan hal mudah seperti memasak sampai hal yang
bisa dikatakan rumit seperti memimpin sebuah negara,semua masalah itu
memerlukan kecerdasan dan kreatifitas berfikir. Seiring berkembangnya zaman
yang didukung oleh teknologi-teknologi canggih dapat membantu kita meningkatkan
daya kreatifitas kita. Selain kreatifitas yang harus dimiliki kita juga harus
memiliki inovasi karena dari inovasi lah semua jalan kehidupan terbuka.Inovasi
merupakan hal yang mungkin bisa dibilang sebagai pencetus kreatifitas. Seperti
dalam menjalankan perusahaan yang berbasis di bidang IT inovasi dan kreatifitas
adalah kunci utama yang harus menjadi prioritas.
Kreatifitas
dan inovasi dapat juga kita dapatkan dari pengalaman.Karena menemukan
kreatifitas dan inovasi diperlukan pembelajaran terlebih dahulu.Mungkin kita
perlu menjadi seorang yang salah dulu untuk menjadi seseorang yang kreatif dan
inovatif. kreatifitas dan inovasi juga dapat kita dapatkan dari bertukar
informasi mungkin jika banyak informasi yang kita dapatkan maka makin banyak
jalan yang kita miliki,yang dimana jalan itu adalah sesuatu hal yang disebut
kreatifitas.
Mencoba hal-hal baru, jangan khawatir gagal,
karena apa yang terjadi adalah, kita mungkin dihantarkan ke sesuatu yang baru.”
Bukankah mereka asalnya tidak mengetahui caranya memainkan alat musik
lainnya,namun karena adanya bertukar informasi terciptalah sesuatu yang baru
dan itu disebut kreatifitas.
Berpikir
adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan menghubungkan satu
hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Yang kemudian menjadi
masalah adalah bahwa hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum tentu ada
atau hadir di benak kita. Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan
untuk membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau
kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Agar
seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan bahan-bahan dasar. Bahan-bahan
dasar inilah yang membangun pikiran dan kemudian menentukan model berpikir
seseorang. Menurut Morris (1990), bahan-bahan dasar itu adalah
bayang-bayang (image) dan konsep-konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep
tersebut kemudian ditransformulasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa
atau dalam bentuk lainnya.
Yang
dimaksud dengan kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru. Kreativitas
itu merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Anda
harus mengetahui bahwa kreativitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan
seseorang dalam bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga dapat mempengaruhi
kreativitas. Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan
karena adanya perubahan lingkungan.
Inovasi
menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif. Inovasi
tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah kemampuan
untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
Pendapat
lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan untuk menciptakan suatu
produk baru ini :
a.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau
melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variabel, yang
sudah ada sebelumnya.
b. Kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya. Conny Semiawan (1984).
Dalam
mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak pada sikap dan
kemampuan berusaha, serta memiliki semangat yang tinggi. Sedangkan semangat
atau etos kerja yang tinggi seorang Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan
rasa percaya pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha
yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya.
Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru
untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak mungkin memiliki gambaran yang
lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan memiliki konsekuensi di
masa depan. Oleh karena itulah, kita memerlukan pemikiran yang kreatif yang
membantu untuk melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan
alternatif tindakan. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan
penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Seorang
wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan perusahaanya harus
selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Seorang wirausahawan yang
kreatif dan inovatif akan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
bisnis pada zaman sekarang. Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu
menciptakan produk-produk yang baru untuk kemajuan usahanya.
Inovasi
bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud apa
saja, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan dengan
mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk
membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan
sebuah produk baru lagi.
Stategi wirausahawan yang
kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan
Strategi
kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh kepala
sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang bersifat
kewirausahaan (entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang
dikutip dalam buku manajemen pendidikan karangan Tim dosen Administrasi
Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi
kewirausahaan mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan
iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah
awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah merumuskan
visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak
sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus
dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan
perubahan atau inovasi yang bersifat entrepreneurial.
Visi
yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada
semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya,
agar visi tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga
memperoleh dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan
program-program yang harus diemban dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat
mewirausahakan sekolah, strategi ini berarti menumbuh-suburkan dan
mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif. Karena itu, setiap
kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda
inovasi. Agenda inovasi ini menjadi alat spesifik dan utama dalam strategi
mewirausahakan suatu sekolah.
Agenda
inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu atau kriteria
mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang pendidikan di
sekolah dari semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua
unsur pokok yang dapat dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama
unsure internal institusi sekolah dan
kedua unsur eksternal sekolah itu. Unsur-unsur
internal institusi sekolah yang dapat dikaji, meliputi:
1.Pembelajaran yang dialami
peserta didik
2.Pengembangan kurikulum/
program pendidikan
3.Kompetensi professional guru
dan pengembangan system pengajaran
4.Pra-sarana dan pengembangan
sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu
sendiri.
Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah
itu yang dapat dikaji meliputi :
1. Perhatian
dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2. Kondisi
alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi sebagai
contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari kedua unsure
sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan
unsur-unsur dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi.
Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah serta
profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan penstrukturan iklim
kewirausahaan berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk implementasi
proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal
organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan
system manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas
dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola manajemen itu sendiri. Kemampuan
menjabarkan kebijakan pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan
transfomasional dan visioner, kemampuan mengelola perubahan dan kemampuan mengambil
keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja yang menguntungkan,
merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah
dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan
sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses internal organisasi yang pokok
untuk mengembangkan produk, proses dan teknologi. Ketiganya
diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang. Menyangkut
pengembangan produk, proses organisasional atau pengelolaan sekolah itu
haruslah berorientasi pada perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan
berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut
pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung
dalam penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis dan menyenangkan.
Sedangkan menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan sekolah itu
menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis, efsien dengan penggunaan sarana dan
peralatan (teknologi) yang makin canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang
berorientasi pada produk, proses dan teknologi seperti pada penjelasan di atas,
maka penstrukturan iklim kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk.
Dengan demikian maksud utama pengembangan strategi manajemen sekolah yang
mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan
bermutu, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh tingkat
kesejahteraan dan keuntungan finansial yang mencukupi.
Penerapan pemikiran
kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia pendidikan
Kreatif
dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri
seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan
inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan
bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari
terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja
membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman
kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer
dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang
untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted
Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreativitas memikirkan hal-hal
baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang
selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi
kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas
pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan
kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang diminati di
bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis, komunitas pergurua tinggi dan
sekolah-sekolah umum baik di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana
tumbuh menjamur lembaga-lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk
kursus-kursus pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah
maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para
entrepreneur yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang
di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk wilayah asia pasifik
dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini, manusia mempunyai kemampuan
menegerial dan entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai untuk
menolong diri sendiri, manusia yang berkarakter kuat dan mandiri, sangat di
perlukan. entrepreneur adalah seorang pembuat keputusan yang membantu
terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka
adalah pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan datang,
orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi
perbaikan perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden
R.I Nomor 4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan
membudayakan kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti oleh depdiknas
dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam paket-paket
pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa. Program ini merupakan
bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas terhadap masih tingginya
tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan perguruan
tinggi, serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui
departemen koperasi dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional”
(Gerakan Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program
ini merupakan gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada
siswa–siswa kita khususnya dan masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan
wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan kewirausahaan populer karena 5
alasan yaitu:
·
Pembuatan
rencana usaha mengarahkan mahasiswa menggabungkan akutansi, ekonomi,
keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan pengalaman
pendidikan yang terpadu dan memperkaya
·
Pendidikan
kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh lulusan atau untuk
memperkuat prospek penerimaa kerja dan keberhasilan lulusan di pasar
tenaga kerja
·
Pendidikan
kewirausahaan dapat mempromosikan transfer teknologi dari perguruan
tinggi ke pasar melalui pengembangan rencana usaha yang bebasis teknologi
·
Pendidikan
kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas bisnis dan komunitas
perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan dipandang oleh pemimpin usaha
sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi,
dan mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta
menyediakan tempat untuk magang
·
Karena
tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan kewirausahaan
berada di luar batas disiplin ilmu yang tradisional, maka memungkin kan
untuk malakukan percobaan–percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam usaha untuk mencerdaskan
dan mensejahterakan bangsa dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya
berpendidikan dan berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual
Quotion), namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual
Qoution). Perguruan tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa,
membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.
Stategi wirausahawan yang kreatif
dan inovatif dalam dunia pendidikan
Strategi
kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh kepala
sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang bersifat
kewirausahaan (entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik (1998) yang
dikutip dalam buku manajemen pendidikan karangan Tim dosen Administrasi
Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi
kewirausahaan mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan
iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah
awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah merumuskan
visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau kehendak
sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi sekolah harus
dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung dukungan nyata untuk mewujudkan
perubahan atau inovasi yang bersifat entrepreneurial.
Visi
yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau disebarluaskan kepada
semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya,
agar visi tersebut dapat dimengerti dan dipahami secara mendalam sehingga
memperoleh dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan
program-program yang harus diemban dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat
mewirausahakan sekolah, strategi ini berarti menumbuh-suburkan dan
mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif. Karena itu, setiap
kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi.
Agenda inovasi ini menjadi alat spesifik dan utama dalam strategi
mewirausahakan suatu sekolah.
Agenda
inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu
atau kriteria mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang
pendidikan di sekolah dari semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif,
terdapat dua unsur pokok yang dapat dipertimbangkan untuk agenda inovasi
tersebut. Pertama unsure internal institusi sekolah dan
kedua unsur eksternal sekolah itu. Unsur-unsur
internal institusi sekolah yang dapat dikaji, meliputi:
1.Pembelajaran yang dialami
peserta didik
2.Pengembangan kurikulum/
program pendidikan
3.Kompetensi professional guru
dan pengembangan system pengajaran
4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/
fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu
sendiri.
Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah
itu yang dapat dikaji meliputi :
1. Perhatian
dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2. Kondisi
alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi sebagai
contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari kedua unsure
sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan
unsur-unsur dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi.
Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah serta
profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan penstrukturan iklim
kewirausahaan berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk implementasi
proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal
organisasi, yakni usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan
system manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas
dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola manajemen itu sendiri. Kemampuan
menjabarkan kebijakan pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan
transfomasional dan visioner, kemampuan mengelola perubahan dan kemampuan
mengambil keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja yang
menguntungkan, merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi para
kepala sekolah
dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan
sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses internal organisasi yang pokok
untuk mengembangkan produk, proses dan teknologi. Ketiganya
diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang. Menyangkut
pengembangan produk, proses organisasional atau pengelolaan sekolah itu
haruslah berorientasi pada perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan
berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut
pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung dalam
penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis dan menyenangkan.
Sedangkan menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan sekolah itu
menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis, efsien dengan penggunaan sarana dan
peralatan (teknologi) yang makin canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang
berorientasi pada produk, proses dan teknologi seperti pada penjelasan di atas,
maka penstrukturan iklim kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk.
Dengan demikian maksud utama pengembangan strategi manajemen sekolah yang
mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan
bermutu, serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh tingkat
kesejahteraan dan keuntungan finansial yang mencukupi.
Penerapan pemikiran kewirausahaan
kreatif, inovatif dalam dunia pendidikan
Kreatif
dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri
seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan
inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan
bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari
terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja
membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman
kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer
dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang
untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted
Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreativitas memikirkan hal-hal
baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu
mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi
kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas
pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan
kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi bidang yang diminati di
bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis, komunitas pergurua tinggi dan
sekolah-sekolah umum baik di dalam maupun di luar negeri. Dimana-mana
tumbuh menjamur lembaga-lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk
kursus-kursus pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah
maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para
entrepreneur yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang
di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk wilayah asia pasifik
dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini, manusia mempunyai kemampuan
menegerial dan entrepreneurial serta kemampuan yang bisa di pakai untuk
menolong diri sendiri, manusia yang berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan.
entrepreneur adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya
sistem ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah
pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan datang,
orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi
perbaikan perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden
R.I Nomor 4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan
membudayakan kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti oleh depdiknas
dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam paket-paket
pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa. Program ini merupakan
bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas terhadap masih tingginya
tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya lulusan SMK dan perguruan
tinggi, serta dalam rangka menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui
departemen koperasi dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional”
(Gerakan Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program
ini merupakan gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada
siswa–siswa kita khususnya dan masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan
wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan kewirausahaan populer karena 5
alasan yaitu:
·
Pembuatan
rencana usaha mengarahkan mahasiswa menggabungkan akutansi, ekonomi,
keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan pengalaman
pendidikan yang terpadu dan memperkaya
·
Pendidikan
kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh lulusan atau untuk
memperkuat prospek penerimaa kerja dan keberhasilan lulusan di pasar
tenaga kerja
·
Pendidikan
kewirausahaan dapat mempromosikan transfer teknologi dari perguruan
tinggi ke pasar melalui pengembangan rencana usaha yang bebasis teknologi
·
Pendidikan
kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas bisnis dan komunitas
perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan dipandang oleh pemimpin usaha
sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi,
dan mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta
menyediakan tempat untuk magang
·
Karena
tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan kewirausahaan
berada di luar batas disiplin ilmu yang tradisional, maka memungkin kan
untuk malakukan percobaan–percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam usaha untuk mencerdaskan
dan mensejahterakan bangsa dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya
berpendidikan dan berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual
Quotion), namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual
Qoution). Perguruan tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa,
membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.
Seiring perkembangan dan
pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya
dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa
batas. Memasuki abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan
bahwa perusahaan semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu
dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel,
sehingga dapat mengikuti setiap boptimal. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang
terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah
menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk,
ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu
untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut, banyak
perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang
berskala kecil mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan
kajian terhadap tujuan strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan
pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan
evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi
internal perusahaan itu sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian
kinnerja pemasaran.
A.
KREATIVITAS
Istilah kreativitas menunjukkan
kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk
kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenai definisi kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas
ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan
menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu
Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep
yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara
operasional.
Rogers (dalam Utami
Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan
untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.
Yatim Riyanto
(2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam
Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri
sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia
pada umumnya, misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan
baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para
ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses aktivitas
kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya baru
maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada
sebelumnya.
B. INOVASI
Inovasi merupakan ide,
praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya.
Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam
pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi
segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok
masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi
tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu
dikatakan atau meledak.
Everett M.
Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek
atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Menurut Stephen
Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Van de Ven, Andrew H
mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan
baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi
dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi
Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time
phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi
banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan
gagasan sampai implementasinya di pasar.
C. KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dari segi
etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.
Menurut Ahmand Sanusi,
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis.
Kewirausahaan adalah
suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create the new and different). (Drucker, 1959).
Menurut Zimmerer,
1996. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.
Soeharto Prawiro
,mendefenisikan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture
growth)..
Selain itu, Keputusan
Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku,
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Soeparman Spemahamidjaja
mengemukakanKewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir
kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Dan yang
terakhir, Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan
dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri
menurut S. Wijandi,
KREATIVITAS
WIRAUSAHA
Kreativitas merupakan daya
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan
ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau
gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya
cipta.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan
ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang
menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan
yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam
berprestasi di bidang usaha. Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha
adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity)
dan perbaikan (preparation) hidup. Senada dengan pendapat di
atas, menurut Suryana, enterpreneur atau wirausaha
adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen)
internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi,
optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan
peluang usaha.
Dalam konteks manajemen,
peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang
menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek
penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi
pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan
sumber daya yang menetukan solusi.
Ada 2 sumber kreatifitas
diantaranya :
1. Imajinasi
dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental
manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive,
retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif
merupakan kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir
tidak pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.
2. Sifat
Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu.
Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif
dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan
dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas,
mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain
proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika
mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan
proses kreatif.
B. INOVASI WIRAUSAHA
Inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan
peluang (doing new thing)[4][2] inovasi merupakan
fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan
inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan
menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang
ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada
menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah
ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran
riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan
yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui
tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk
menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk
mempertahankan konsep melalui implementasi.
Proses inovasi di mulai
dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat
konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat
bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras
dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat
dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna
inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang
berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang
di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik
dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan
yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator
pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam
bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat
jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru
yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut
revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh
alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses
yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.
Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang
telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah
sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan
persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah
ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau
produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat
diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.
C. CARA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN INOVASI
Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas. Berikut ini adalah hal yang
dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan
kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986).
1. Mengenali
hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai
cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses,
bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air
the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita
dapat melakukan cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan
lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang
yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi
tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda
dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk
dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat
hubungan antara kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer
dengan buruh.
2. Mengembangkan
perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat
melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang
lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu
pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau dapur
untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan. Cara lain
kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari
perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari
sebuah kursi, buku yang kita pegang dan lain-lain.
3. Gunakan
akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak
pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun
1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti
analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk
kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan
masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam
pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran
logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi
bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan
kedua otak kita tersebut. Contoh latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi
belahan otak.
4. Hapus
perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan
menghambat pemikiran kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya
menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya. Contoh : banyak
orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat terhadap sesuatu
orang ataupun ide-ide.
Ciri-cirinya Kreativitas
- Selalu
bertanya, “ Apakah ada cara yang baik? “.
- Selalu
menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin.
- Berefleksi/
merenung, berfikir dalam.
- Berani
bermain mental, mencoba melihat masalah dari perpektif yang berbeda.
- Menyadari
kemungkinana benyak jawaban dari pada satu jawaban yang benar.
- Melihat
kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses.
- Mengkorelasikan
ide-ide yang masih samara terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan
inovasi.
- Memiliki
kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan
dari perfektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya pada kebutuahan
untuk berubah.
Pengertian Inovasi
Inovasi adalah proses
menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang
baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya
relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi
sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah
memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah atau menciptakan
nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan
perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai
proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)
Pengertian Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas
berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas
merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai
tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang
bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide
yang bermanfaat dan implementasinya.
Istilah entrepreneurship sebenarnya
berasal dari kata entrepreneur, yang dapat diterjemahkan
menjadi kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir
kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan
dasar, sumber daya tenaga penggerak tujuan, siasat, kiat dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup.
Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan pada
hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Proses Kreatif
- Persiapan
Langkah ini mencangkup
mempersiapkan akal untuk siap berfikir kreatif, Pelatihan formal, pelatihan
saat kerja, pengalaman bekerja dan mengambil peluang belajar lainnya. Pelatihan
ini memberikan dasar cara membangun kreatifitas dan inovasi.
- Investigasi
Di langkah ini
diharapkan mengembangkan pemahaman kuat atas masalah, situasi atau keputusan
yang ada.
- Transformasi
Berarti harus memandang
persamaan dan perbedaan yang ada pada informasi yang dikumpulkan.
- Inkubasi
Alam bawah sadar
memerlukan waktu untuk merefleksi informasi yang dikumpulkan.
- Iluminasi
Fase dalam proses
kreatif ini terjadi selama fase inkubasi ketika terobosan spontan menyebabkan
“bola lampu menyala”.
- Verifikasi
Bagi wirausahawan,
memvalidasi ide memastikan akurasi dan manfaatnya, dijalankan dengan
melakukan percobaan, menjalankan simulasi, menguji pemasaran produk atau jasa,
menetapkan program pemandu dalam skala kecil, membuat prototype dan banyak
kegiatan lainnya yang dirancang untuk memverifikasi bahwa ide baru tersebut
bisa diterapkan dengan berhasil dan praktis.
- Implementasi
Focus dari langkah ini
adalah untuk mengubah ide menjadi kenyataan.
Meningkatkan Kreativitas Dalam Organisasi
Kreativitas tidak begitu
saja terjadi dalam organisasi wirausahawan harus membuat lingkungan yang dapat
menyuburkan kreativitas bagi dirinya sendiri maupun bagi karyawanny. Ide baru
merupakan kreasi yang mudah dihancurkan,tetapi lingkungan organisasi yang tepat
dapat mendorong orang untuk mengembangkan dan mengolahnya.
- Masukkan
kreativitas sebagai nilai inti perusahaan
Para wirausahawan
memiliki tanggung jawab untuk membentuk budaya inovatif dalam perusahaaan mereka
dan membuat nuansa kreatif dalam perusahaan yang dimulai dengan misi
perusahaan.
- Merangkul
keragaman
Salah satu cara terbaik
untuk menggali budaya kreativitas adalah dengan mempekerjakan berbagai macam
angkatan kerja.
- Mengharapkan
kreativitasi
Karyawan cenderung untuk
bangkit atau surut sesuai dengan tinggi rendahnya harapan wirausahawan terhadap
karyawan tersebut.
- Mengharapkan
dan memberi ruang pada kegagalan
Ide-ide kreatif akan
menghasilkan kegagalan dan kesuksesan.
- Mendorong
rasa ingin tahu.
Wirausahawan dan
karyawan harus selalu mengajukan pertanyaan.
- Melakukan
perubahan tata ruangan secara periodic.
Lingkungan fisik tempat
orang bekerja mempengaruhi tingkat kreativitasnya.
- Memandang
masalah sebagai tantangan
Setiap masalah
menawarkan peluang untuk inovasi.
- Memberikan
pelatihan kreativitas
Hampir setiap orang
memiliki kapasitas untuk menjadi kreatif, tetapi mengembangkan kapasitas
tersebut memerlukan pelatihan.
- Memberikan
dukungan
Para wirausahawan harus
memberikan alat dan sumber daya yang diperlukan oleh karyawannya agar bisa
menjadi kreatif.
- Mengembangkan
prosedur untuk menangkap ide-ide
Para pekerja dalam
setiap organisasi bisa memunculkan ide kreatif.
- Berbicara
dengan pelanggan
Perusahaan yang inovatif
akan meluangkan waktu untuk mendapatkan umpan balik mengenai cara pelanggan
tersebut menggunakan produk atau jasa perusahaan, atau mendapatkan ide-ide
baru.
- Mencari
tahu kegunaan produk atau jasa perusahaan
Memfokuskan diri pada
penggunaan “tradisional” produk atau jasa perusahaan, akan membatasi
kreativitas dan juga penjualan perusahaan.
- Memberi
penghargaan terhadap kreativitas
Wirausahawan dapat
mendorong kreativitas dengan cara memberikan penghargaan ketika kreativitas
muncul.
Jenis – jenis inovasi
- Jenis
inovasi terobosan
Dasar inovasi lebih
lanjut dalam suatu bidang, inovasi tersebut harus sedapat mungkin dilindungi
oleh paten yang kuat,rahasia perdagangan dan hak cipta. Inovasi terobosan
meliputi berbagai seperti penisilin, mesin uap, computer, pesawat terbang, mobil,
internet, dan nanotektologi.
- Jenis
inovasi tenologi
Munculnya lebih sering
bila dibandingkan dengan inovasi terobosan dan pada umumnya tidak berada
tingkat yang sama dengan penemuan ilmiah dan kemajuan. Meski demikian,
inovasi-inovasi yang sangat berati, karena inovasi tersebut benar-benar
menawarkan kemajuan di area produk atau pasar.
- Jenis
inovasi biasa
Merupakan inovasi yang
paling sering muncul. Inovasi yang jumlahnya lebih banyak ini biasanya
mengembangkan inovasi teknologi menjadi produk atau jasa yang lebih baik atau
inovasi yang memiliki daya tarik pasar yang berbeda biasanya lebih baik.
Inovasi ini berasal dari analisis dan daya tarik pasar, bukannya dorongan
teknologi. Dengan perkataan lain, pasar memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap inovasi ( daya tarik pasar ) bila dibandingkan dengan teknologi (
dorongan teknologi )
Sumber Artikel :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar